Kamis, 10 November 2011

Jawa Tengah

3.000 Seniman Unjuk Kebolehan


FESTIVAL BUDAYA: Kelompok Kesenian Kuda Lumping dari Jawa Tengah menunjukkan kebolehannya dalam Festival Seni Budaya di Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Minggu (21/8). Festival budaya tersebut diikuti smua provinsi di seluruh Indonesia. (57n)


JAKARTA - Sekitar 3.000 seniman dari berbagai daerah di Indonesia, Minggu (21/8), mulai pukul 09.00 mengikuti Pawai Budaya Nusantara. Pawai bertajuk Gita Natya Nusantara yang dipusatkan di kawasan Monas ini mendapatkan sambutan hangat warga Ibu Kota.
Pawai bermula dari Jalan Medan Merdeka Utara, atau tepat di depan Istana Merdeka. Di sini masing-masing grup kesenian secara bergantian mempertontonkan kebolehannya di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan tamu undangan lainnya.
Setelah itu, peserta pawai berpentas di jalan sambil berjalan menuju Jl. Medan Merdeka Barat, dan berakhir di Jl. Medan Merdeka Selatan.
Pawai Budaya Nusantara yang menampilkan keragaman seni tradisi Nusantara ini merupakan salah satu mata acara peringatan HUT Ke-60 Proklamasi Kemerdekaan RI, yang digagas oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Sebelumnya, 8-12 Agustus, digelar Festival Karya Tari Indonesia yang diikuti 29 Provinsi. Stelah itu, dilanjutkan dengan acara Kalamatra, 17-18 Agustus di Istora Senayan.
Kalamatra adalah sejenis acara untuk mengenang keragaman seni budaya bangsa sejak zaman Sriwijaya, Majapahit, hingga kesenain terkini. Usai Kalamatra, digelar acara Gita Bahana Nusantara, yaitu penampilan grup vokal yang terdiri atas 150 siswa SMA se-Indonesia yang dipilih dengan seleksi ketat layaknya Indonesian Idol.
Pawai Budaya
Pawai Budaya Nusantara yang sedianya hendak menyontek Carnival ala Brazil atau Mexico, dimana seluruh potensi seni-budaya hendak dipertontonkan ke masyarakat, ternyata tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Panitia telah menghadirkan beraneka seni-budaya asli dari dalam negeri serta seni yang diadopsi dari luar seperti barongsai, Namun, karena berbagai kendala, peserta tidak dapat tampil maksimal mempertontonkan kebolehannya di hadapan Presiden secara langsung.
''Ya, kendala waktu memang tidak memungkinkan setiap grup dari daerah atau provinsi tampil seutuhnya di hadapan Presiden,'' jelas Sapta Nirwandar, Sekjen Depbudpar.
Namun demikian, tampilan beberapa grup mampu menarik perhatian penonton. Tengoklah ketika Reog Ponorogo yang didukung oleh lebih dari 120 orang, Marching Band Taruna Akpol (200 orang), Marching Band Pupuk Kaltim (140 orang), Rampak Kenthong Purbalingga Jawa Tengah (200 orang), Pencak Silat IPSI (150 orang), dan Tim Kesenian Baliem Papua (200 orang), membuat Presiden memberikan tepuk tangan.
Presiden SBY menyatakan bahwa tahun 2005-2006 dicanangkan sebagai tahun Pawai Budaya.
Menurut Koko Sundari, salah satu panitia publikasi, pawai budaya ini akan diupayakan digelar setiap tahun.(G20-43)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar